Thursday, September 19, 2013

Thought of the Thoughts

Ketika lo berfikir tentang sebuah pemikiran. Ketika sebuah pemikiran itu menjadi hal yang lebih rumit ketika difikirkan. Ketika lo sendiri bahkan sulit memikirkan arti dari pemikiran itu sendiri.
Gue ngomong apa sih
Tapi begini, coba kita mulai berfikir tentang proses apa yang sebenarnya terjadi di otak kita. Sadar ga sih? Ketika lo berusaha memikirkan apa yang sedang lo fikirkan, hal ini malah membuat otak lu bertambah sulit mengerti pemikiran yang rumit itu. Ya memang pemikiran itu adalah hal yang rumit. Kita bahkan tidak akan pernah tau apa yang benar-benar difikirkan oleh orang lain. Setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing.
Bagaimana jika warna merah yang selama ini kita lihat dan yang kita katakan sebagai warna merah ternyata belum tentu orang lain melihat warna merah itu benar-benar warna merah? Bisa saja yang orang lain lihat itu adalah warna biru, tetapi orang itu menyebutnya sebagai warna merah. Siapa yang tahu? Ya. Tidak ada orang yang tahu.
Kita tidak pernah tau apa yang orang lain lihat dan apa yang orang lain fikirkan di otaknya. Begitu pula apa yang orang lain imajinasikan. Imajinasi sendiri adalah salahsatu produk dari proses pemikiran di otak kita yang seharusnya proses itu tanpa ada batasan.
Orang-orang mengatakan bahwa imajinasi itu tidak ada batasnya. Mungkin saja benar karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya orang lain fikirkan tentang imajinasinya. Tapi, imajinasi itu sendiri akan memiliki batas ketika kita bisa benar-benar mengetahui apa yang orang lain imajinasikan. Sayangnya tidak akan pernah bisa.
Itulah alasan mengapa kita terkadang sulit mengerti apa yang orang lain fikirkan. karena kita tidak akan pernah tahu isi otak yang sebenarnya.
Begitu pula tentang perasaan, suatu hal yang lebih rumit dari pemikiran. Dan yang pastinya lebih rumit untuk diketahui dan dipahami.
"Pemikiran tentang berfikir, Berfikir tentang pemikiran, 
Hargai pemikiran orang lain, Hargai perasaan orang lain"

No comments:

Post a Comment